Saturday 18 June 2016

Puisi Cinta Yang Menyentuh - Bersyukur Untuk Kedatangan Cinta

Hey Guys, udah lama enggak Update nih
langsung aja, di post ini gue bakal ngebagiin suatu puisi cinta
yang kata temen - temen gue ini menyentuh :v



BERSYUKUR UNTUK KEDATANGAN CINTA

Hey kamu, Iya kamu
Kamu yang selalu ada di hatiku
Jangan pernah berubah ya
Tetaplah jadi kamu yang pertama aku kenal

Maafin aku ya. . . .
Kalo aku bukan seseorang yang kamu mau
Bukan seseorang yang sempurna buat kamu

Aku hanyalah seorang yang punya keyakinan
Keyakinan untuk Membahagiakan mu. . . .
Keyakinan untuk menjadi Pelindungmu. . .

Karena aku sudah merasa bahwa kamu adalah aku
Senyummu dan sedihmu adalah hidupku
Kamu adalah separuh jiwaku
Jiwaku yang selama ini aku cari

Tuhan. . . .
Terimakasih sudah mempertemukan aku dengan dia
Dia yang membuatku berubah menjadi seseorang yang lebih baik
Dia yang membuatku selalu bangkit ketika aku terjatuh
Dia adalah alasan untukku bisa tersenyum setiap hari
Dan dia yang membuatku tau, Arti dari sebuah Cinta Sejati

Cinta. . . .
Karena cinta tak butuh banyak kata
Maka lupakanlah semua kata mesra yang pernah kuucap
Buang semua gombalan yang pernah kuberi untukmu

Berhentilah menatap masa lalu
Perhatikan saja seberapa lama aku disini
Seberapa lama aku bertahan disini untukmu

Meri kita rajut masa depan kita bersama
Tanpa ada egomu maupun egoku
Berjalanlah bersama sebagai satu
Sebab aku tak ingin kau hanya sementara untukku

Belajarlah untuk saling mengerti
Belajarlah untuk saling memberi
Jadikan Cinta kita sebagai Kesucian
Sebuah Kesucian yang abadi Selama - lamanya. . .

Cinta. . . .
Marilah melangkah kedepan bersama - sama
menghadapi semua rintangan bersama - sama
Merajut semua mimpi kita kenyataan
Suka dan duka kita rasakan bersama

Cinta. . . .
Maafkan aku yang pernah meragukanmu
Maafkan aku yang pernah meninggalkanmu
Tapi sebenarnya rasa itu tetap ada
Tetap ada di hatiku



Hufttt ngetik puisi ini malah Baper sendiri :v
ya mungkin itu aja, saya juga udah membuat video untuk puisi ini
Video nya ada di bawah :)
Thanks You,



Sunday 17 January 2016

Aku Menangis Enam Kali Untuk Adik Ku



Aku dilahirkan di sebuah desa pegunungan yang terpencil. Hari demi hari, orangtuaku membajak tanah kering kuning, dengan punggung mereka menghadap ke langit. Aku punya seorang adik laki-laki.

Suatu ketika, untuk membeli sapu tangan yang dibawa gadis-gadis di desaku, aku mencuri 50 sen dari laci papaku. Papa segera mengetahuinya. Papa menyuruh aku dan adikku berlutut, dengan tongkat bambu di tangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?!” tanya Papa. Aku terpaku, terlalu takut untuk bicara. Papa tidak mendengar kami mengaku, lantas Papa berkata, “Baiklah, kalau begitu, kalian memang pantas dihajar!” Papa mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi.


Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangan Papa dan berkata, “Aku yang ambil uang Papa!” Tongkat panjang itu pun menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Papa begitu murka sehingga ia terus memukul sampai kehabisan napas. Sesudahnya, Papa duduk di atas ranjang dan memarahi adikku, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, perbuatan memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan kalau kamu besar nanti?! Kamu pantas dipukul sampai mati! Dasar pencuri tak tahu malu!”


Malam itu, Mama dan aku mendekap adikku. Tubuhnya penuh luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Aku mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi, kan sudah berlalu.”


Aku masih membenci diriku karena tidak memiliki cukup nyali untuk mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi kejadian itu masih terasa seperti kemarin. Aku tidak pernah lupa wajah adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku 8 tahun. Aku 11.


Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di ibukota kabupaten. Pada saat yang sama, aku diterima di universitas provinsi. Malam itu, aku mendengar Papa berkeluh, “Prestasi anak-anak kita bagus sekali... bagus sekali....” Mama mengusap air mata dan menghela napas, “Tapi buat apa? Mana kita mampu membiayai keduanya sekaligus?”


Saat itu, adikku maju ke hadapan Papa dan berkata, “Papa, aku tidak mau lanjut sekolah. Aku sudah cukup baca banyak buku.” Papa menampar wajah adikku. “Kenapa mentalmu parah begini?! Sekalipun Papa harus mengemis, Papa akan menyekolahkan kalian berdua sampai tamat!”



Dan memang, Papa mengetuk setiap rumah di desa itu untuk meminjam uang. Aku mengelus wajah adikku yang membengkak, dan berkata, “Anak laki-laki harus terus sekolah; kalau tidak, dia tidak akan meninggalkan jurang kemiskinan.” Aku sudah memutuskan untuk tidak kuliah.


Siapa sangka esok harinya, sebelum fajar datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang kering. Dia menyelinap ke kamarku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas itu tidak mudah. Aku pergi cari kerja dan akan kirim uang untuk Kakak.” Aku menggengam surat itu dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Waktu itu, adikku 17 tahun. Aku 20.


Dengan uang yang Papa pinjam dari warga desa, dan uang yang adikku hasilkan dari memanggul semen di proyek bangunan, aku akhirnya sampai ke tingkat ketiga di universitas.


Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahu, “Ada orang desa menunggumu di luar.” Mengapa ada orang desa mencariku? Aku keluar dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor terselimuti debu semen dan pasir.


Aku menanyainya, “Mengapa kamu tidak bilang kepada temanku bahwa kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat, bagaimana penampilanku? Apa kata mereka jika tahu aku ini adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku terenyuh, dan air mata menggenangi mataku. Aku mengusap debu dari tubuh adikku, dan tersekat dalam kata-kata, “Aku tak peduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku, bagaimanapun penampilanmu!”


Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikan di rambutku, dan menjelaskan, “Kulihat semua gadis kota memakai ini. Jadi kurasa kamu juga harus punya satu.” Aku tak sanggup menahan diri lebih lama. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis. Waktu itu, adikku 20 tahun. Aku 23.


Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti dan tampak bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan Mama. “Mama tidak usah repot-repot membersihkan rumah.” Namun kata Mama sambil tersenyum, “Adikmu pulang awal untuk membersihkan rumah. Ia sampai terluka ketika memasang kaca itu.”


Aku masuk ke kamar adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya. “Pasti sakit ya?” tanyaku. “Tidak, tidak sakit. Waktu aku bekerja di proyek, batu-batu sering berjatuhan di kakiku. Itu pun tidak menghentikanku bekerja dan....” Di tengah kalimat itu, ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya. Air mata mencucur deras di wajahku. Waktu itu, adikku 23 tahun. Aku 26.


Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Aku dan suamiku sering mengundang orangtuaku untuk tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau datang. Mereka bilang, kalau pergi dari desa, mereka tidak tahu harus mengerjakan apa. Adikku juga tidak setuju, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Aku akan menjaga Mama dan Papa di desa.”


Suamiku baru menjadi direktur di pabriknya. Kami ingin adikku mendapat pekerjaan sebagai manajer di Bagian Pemeliharaan, tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras untuk mulai bekerja sebagai tenaga reparasi saja.


Suatu hari, adikku berada di atas tangga untuk memperbaiki kabel, ketika ia tersengat listrik, dan masuk rumah sakit. Aku dan suamiku pergi menjenguknya. Melihat gips putih di kakinya, aku menggerutu, “Mengapa kamu menolak jadi manajer? Manajer tidak harus melakukan pekerjaan berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang! Lukamu serius sekali! Kenapa kamu tidak mendengarkan kami?”



Dengan mimik serius, ia menjelaskan, “Pikirkanlah kakak ipar. Ia baru saja jadi direktur, dan pendidikanku tidak tinggi. Jika aku jadi manajer, apa kata orang-orang?”


Mata suamiku berlinang air mata. Aku terbata, “Tapi kamu kurang pendidikan kan gara-gara aku.” Adikku menyela, “Kenapa membicarakan masa lalu?” seraya menggenggam tanganku. Waktu itu, adikku 26 tahun. Aku 29.


Adikku berusia 30 ketika menikahi seorang gadis petani dari desa kami. Dalam pernikahannya, pembawa acara bertanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan sayangi?” Tanpa berpikir sedikit pun, adikku menjawab, “Kakakku.”


Ia lalu menuturkan cerita yang bahkan tak dapat kuingat. “Ketika aku pergi sekolah, sekolah itu ada di desa lain. Setiap hari aku dan kakakku berjalan dua jam untuk ke sekolah dan pulang. Suatu hari, aku kehilangan satu sarung tanganku. Kakak memberikan satu sarung tangannya. Ia hanya memakai satu saja. Ketika kami tiba di rumah, tangannya gemetaran karena cuaca yang sangat dingin sampai ia tidak bisa memegang sumpitnya. Sejak itu, aku bersumpah, selama aku masih hidup, aku akan menjaga kakak!”


Tepuk tangan menggemuruhi ruangan itu. Semua tamu berpaling ke arahku. Dengan terisak, kuucapkan, “Dalam hidupku, orang yang paling aku terima kasihi, adalah adikku....” Dalam kesempatan yang sungguh mengharukan ini, air mataku pun bercucuran seperti sungai.

Thursday 12 November 2015

Cerita Klasik - Malam Mistis Absurd

Mungkin nggak semua orang percaya dengan hal berbau mistis. Salah satu alasanya adalah… karena itu nggak masuk akal. Beruntung, gue nggak dibekali dengan kemampuan untuk terbang atau melihat makhluk halus. Tapi, kayaknya semua orang bisa deh, merasakan kehadiran mereka.

Salah satu cara mencegah kehadiran mereka adalah dengan menghindari permainan setan seperti judi, beli togel, atau memuja pohon Pepaya. Kalo kita main itu, setan main apa dong ? Ular tangga ?

Sekitar bulan Juni tahun 2015 kemarin, setelah gue Pemotretan ke Bali, rombongan gue mampir ke Yogyakarta untuk Survey tempat yg bagus lagi. Disana, kami hanya menginap selama Dua hari dua malam.
Hari pertama di Yogyakarta, gue terbangun dan melihat jendela dari posisi sikap lilin saat bus udah sampe di tempat peristirahatan, nggak pake terakhir lho ya. Tempat yang dimaksud adalah sebuah Villa.

Kami tiba di Vila pukul 13.30. niat untuk beristirahat sejenak karena perjalanan yang melelahkan, batal karena kami baru bisa check-in di Vila ini pukul 15.00. kamarnya pun katanya belum disiapkan.
Karena datang kecepetan, mau nggak mau kami harus menunggu. Oh iya, lupa kasih tahu penginapan gue itu berada di Kaliurang.

Sambil nunggu check-in, gue jalan – jalan keluar bus dan keluar menuju pintu gerbang penginapan. Kebetulan ada sebuah lapangan kecil dan warung diseberangnya. Gue bisa ngabisin waktu sambil latihan kayang dan sikap lilin di lapangan. Atau, sekadar makan dan minum.

Sehabis makan, nggak sengaja gue sampai ke sebuah tempat yang ada di belakang lapangan. Lagi asyik – asyiknya bercanda dan ngobrol tentang jempol kaki teman gue (nggak tau, kenapa jadi topik obrolan), tiba – tiba ada seorangg kakek berjenggot putih ngelihatin kami.

Gue kira itu adiknya Dumbledore yang ngungsi ke Indonesia. Ternyata bukam, kakkek itu sangat misterius. Dia memandangi kami dengan sinis, seakan – akan kami baru saja mecahin pot bunganya dan berusaha kabur. Tampaknya dia nggak senang karena kami berisik.

Gue mulai ngerasa ada yang nggak beres disini. Hawa nya nggak enak. Ada bau – bau nggak jelas. PANTES. Teman gue kentut. “anjritt, ada bau absurd”, temen gue nyahut “itu bau kentut gue za”.

Jam di handphone gue udah menunjukan pukul 15.00. kami pun kembali ke Vila dan bersiap Check-in.
Awalnya, kami mengambil koper dan barang – barang di bus, kemudian menuju kamar yang sudah disiapkan. Jalan masuknya agak bikin capek. Semacam turunan gitu. Harus punya stamina ekstra melewati turunan. Salah – salah bisa kepeleset dan jatuh guling – guling kaya Teletubbies.

Dan, tibalah gue dikamar yang terletak di bagian paling bawah dan paling pojok di Vila ini. Nama kamar ini Melon 4. Dibalik nama nya yang lucu, ternyata tersimpan suasana yang bisa bikin merinding.

Memasuki kamar, aura mistis pun masuk ke kantong celana sebelah kanan gue. Sabra… keluar dulu, ya. Bukan hanya gue, salah satu teman gue juga udah ngerasain aura  mistis yang kuat, tapi dia diam.

Kamarnya memang seperti baru disiapkan. Terasa saat kaki gue menginjak lantainya yang masih agak basah dan spreinya yang juga masih basah. “habis diangkat dari jemuran” pikir gue.

Kamar ini mempunyai empat ranjang. Dua dantaranya besar dan muat untuk dua orang. Dua sisinya hanya muat untuk satu orang. Kamar ini akan di isi enam orang termasuk gue.

Kesialan pertama ada tepat didepan ranjang. Terdapat kaca yang lebar dan cukup besar. Tepat di atas kaca, ada sebuah lukisan harimau. Tidur bisa nggak tenang karena dilihatin mulu sama harimau.



Kamar mandinya juga nggak kalah seram. Pertama masuk kamar mandi, gue mencoba menyalakan keran air di bak mandinya, hasilnya ? nggak bisa. Mungkin kamar ini jarang dipake dan keliatannya jarang diurus. Kamar mandi ini contohnya. Gue harus mencari teknisi Vila untuk membetulkannya. Dan… dikamar mandi ini ada kaca lagi.

Setelah kamar mandi ini dibenerin, dengan ketololan tingkat kabupaten Martani dan keberanian untuk pingsan yang tinggi, gue memutuskan untuk mengeksekusi kamar mandi ini duluan. Iya, jadi yang pertama itu emang selalu indah… sialnya. Saat didalam kamar mandi, gue menyalakan keran air untuk mandi sambil melaksanakan panggilan alam.

Lagi enak – enaknya boker, gue nggak sengaja melihat ke langit  - langit kamar mandi dan tiba – tiba saja langsung teriak “KAMMMmmVreeet” sekencang – kencangnya dalam hati. Langit – langit nya bolong, gue curiga nanti Sadako bakalan keluar dari langit – langit itu sambil teriak “SURPRISE!!!!!” terus ngeguyur gue pake air bak mandi.

Setelah membersihkan sisa – sisa *******, gue pun bersiap – siap mandi. Air yang sejak tadi gue isi udah memenuhi bak. Dengan semangat untuk mandi yang tinggi, gue iseng – iseng nyelupin tangan ke bak. Nggak sampe tiga detik, gue teriak lagi. kamar sebelah jadi dua. Gue dibuang ke Somalia.

Kemudian, gue baru sadar, yang isi dari tadi itu air panas. Entah gue atau keran yang salah. Yang jelas gue harus cepat – cepat keluar dari kamar mandi ini :D .

Malamnya, kira – kira pukul 22.00, teman – teman sekamar gue pergi ke lobi. Nggak semuanya, menyisakan gue dan satu orang teman gue, Jon.

Di kamar, kennetulan cuma ad ague, Jon, dan Hari, teman sebelah kamar yang numpang nonton TV. Gue sama Hari nonton TV, sedangkan Jon udah tidur sambil menghadap ke sebelah kiri, di ranjang kecil sebelah ranjang gue.




Nggak lama kemudia, Hari udah selesai nonton TV. Dia pun langsung balik ke kamarnya, tinggal gue berdua sama Jon yang ada di kamar. Cowok, berdua, dikamar. Tenang, kami nggak ngapa – ngapain kok.
Karena udah ngantuk dan paginya pengin lihat Sunrise di Merapi, gue pun memutuskan mematikan TV. Gue yang nggak bisa tidur total. Seperti hati yang ditinggalkan “Azeekk”.

Gue beranjak ke ranjang gue yang tepat bersebelahan dengan si Jon. Gue mencoba untuk tidur. Posisi tidur gue saat itu menghadap ke kamar mandi. Sepintas, kita jadi mirip pasangan suami istri yang lagi marahan dan tidurnya bertolak punggung, Azeekkk.

Saat sedang asyik – asyik nya bikin video dengan cewek Jepang dalam mimpi, tiba – tiba gue merasakan hawa yang dingin di punggung. Tepatnya dibadan sebelah kiri. Gue pikir itu angina, jadi gue santai – santai aja.

Nggak beberapa kemudian, hawa dingin ini seakan – akan masuk ke badan sebelah kiri gue, dingin, gue nggak bisa gerak. Gue lagi sadar saat itu, tapi mencoba menggerakan badan untuk ngeliat kebelakang, susah. Ngga bisa sama sekali.

Mungkin ini yang dibilang orang sebagai Ketindihan hampir seluruh badan gue nggak bisa gerak. Gue cuma bisa berdoa dalam hati. Doa, doa, dan doa. Selama kurang lebih dua menit, gue nggak bisa gerak. Panik, taikut, semua campur jadi satu. Apa yang harus gue lakukan ???

Nggak lama kemudian, secara tiba – tiba, gue bisa gera lagi dan langsung mengucurkan keringat dingin. Konon katanya, keringat gue yang saking banyaknya bisa menenggelamkan tiga kabupaten di pulau Jawa.
Gue nggak berani buat nengok ke belakang, walaupun gue tahu si Jon tidurnya tepat dibelakang gue. Apa jadinya kalo gue lagi nengok ke belakang, tiba – tiba aja terlihat sosok yang nggak gue harapin sama sekali. Gue nggak mau pingsan karena ketakutan disini.

Untuk pertolongan pertama, gue lalu mencoba menelepon teman- teman gue yang sedang berada di Lobi. Dengan posisi gue yang masih ada di dalam selimut, Ketakutan.

Lagi - lagi kesialan datang, gue baru inget, di kamar paling pojok ini, sinyal sangat langka. Alhasil, sinyal yang cuma satu batang, membuat gue sulit untuk ngehubungi teman – teman gue.

“Kamvret ! temen lu lagi ketindihan gini ! kalian malah enak – enakan di Lobi” teriak gue dalam hati. Gue lagi – agi memberanikan diri dengan mental yang udah kayak tempe bekas fermentasi. Rencana yang muncul dipikiran gue adalah : nengok ke belakang  à nyalain lampu à terus kabur ke lobi.

1…..

2…..

3…..

Gue langsung menyingkap selimut, lalu cepat – cepat keluar dari kamar. Tapi sayangnya itu baru terjadi dipikiran gue. Si Jon yang lagi tidur tadinya pengen gue tinggal sendiri. Waktu itu yang paling penting gue selamat. Si Jon…. Gado –gado pake tomat, BODO AMAT.

Gue beranjak dari tempat tidur. Cepat – cepat membuka pintu dan bersiap – siap kabur. Lalu gue tiba – tiba terhenti. Diluar kamar gelap banget. Gue jadi semakin ketakutan dan memutuskan untuk masuk ke kamar buat bangunin si Jon.

Pertama, gue menyalakan lampur kamarnya dengan cepat dan gemeteran. Gue membangunkan si Jon dari mimpi indahnya, “Jo… Jo… bangun ! Jo…. Bangun Jo….!!! Kebakaran, Kebakaran ! Banci ! Kantib Woi! Kabur!” gue berusaha membangunkan si Jon.

Setelah lumayan lama, akhirnya si Jon yang tiurnya udah kaya mati suri ini terbangun dan keliatannya dia sangat panik dibangunin kayak yang gue lakukan barusan. “ada apa ?? ada apa ?? bikin kaget aja !!” sahut si Jon Panik. “ udah sekarang kita ke Lobi, gue jelasin disana ntar” jawab gue nggak kalah panik.
Baru setengah jalan, untungnya gue ketemu teman – teman yang memang akan balik ke kamar. “gue teleponin dari tadi, nggak diangkat – angkat” teriak gue sambil ngos – ngosan. “sorry, nggak masuk teleponnya. Emang ada apa sih?” Tanya mereka dengan polosnya.

“gue tadi ketindihan, serem banget pokonya” gue menjelaskan kepada mereka sambil ketakutan. “oh, iya, pantes tadi pas pertama masuk kamar itu jug ague ngerasa ada yang aneh” jawan salah satu temen gue. “iya pantes, tadi gue ngerasa ada sesuatu di lukisan harimaunya, itu ternyata bener….” Temen gue yang lain menambahkan. Mendengar iitu gue jadi semakin ketakutan.

Suasana jadi semakin serem, teman – teman gue yang lain juga pada ketakutan. Kita kembali ke kamar bareng – bareng kayak mau kondangan. Sebelum masuk ke kamar, teman gue mengucapkan “permisi”. Mungkin, penghuni kamar ini suka gangguin orang asing yang menurut mereka mengganggu, dan kami termasuk didalamnya.

Apa ada hubungannya dengan Kakek – kakek si adik Dumbledore pada siang itu ??? ENTAHLAH….
Malam itu menjadi malam mistis absurd yang sangat panjang. Kami semua nggak bisa tidur. Iya, saking ketakutannya, ke kamar mandi aja semuanya barengan. Padahal, jaraknya deket banget dari Ranjang ke Kamar Mandi :V:V:V:V:V:V:V:V .

Gue dan beberapa anak lainnya duduk diluar kamar sambil ngopi. Sesekali, kamu membahas hal – hal yang tadi gue alami. Kenapa Cuma kamar kami aja yg mistis gini ? disaat teman – teman yang lain tidur sambil menikmati dinginnya udahara Yogya malam itu, gue dan teman – teman sekamar malah nggak bisa tidur.
Setelah pukul 03.00 gue akhirnya resmi tidur cu,a satu jam, terbangun oleh SMS dan telepon teman – teman sekamar gue yang lain. mereka sekarang lagi dilobi karena nggak bisa tidur. Mereka nyuruh gue buat nyamperin kalo udah bangun. Gue hanya membalas “Iya”.

Gue masih ngantuk, padahal beberapa jam lagi harus ngelihat Sunrise di Merapi. Setelah nyawa sudah terkumpul, gue bersiap – siap menuju lobi. Kebetulan lagi, ditengah jalan gue udah ketemu dengan mereka yang baru aja balik dari lobi. Mereka cerita ke gue, saat mereka akan menuju lobi tiba – tiba ada sosok putih yang ngikutin di tempat gue dan si Jon lari malam itu. Gue dan mereka sama – sama ketakutan. Kita berpelukan, nggak lama kemudian. Kita kembali menuju lobi sambil menunggu keberangkatan merapi.
Sambil menunggu Sunrise, gue iseng, lalu browsing tentang hal yang gue alamin semalem. Ternyata gue nemuin, ternyata gejala ketindihan ini biasa disebut Sleep Paralysis.

Sleep Paralysis adalah suatu kondisi dimana tubuh tertidur sedangkan otak masih terjaga atau sadar. Gangguan ini menyebabkan otak mengirimkan sinyal – sinyal seperti saat kita terjaga. Tapi, tubuh kita nggak menangkap sinyal – sinyal itu dengan baik karena mengira kita masih tidur.

Biasa nya, Sleep Paralysis juga identic dengan halusinasi makhluk halus. Perasaan seperti melihat penampakan. Nah, itulah kenapa Sleep Paralysis sering dihubungkan dengan hal – hal yang berbau mistis. Seperti pengalaman Malam Mistis Absurd gue ini. Kesimpulannya Sleep Paralysis adalah gangguan pada perederan darah, sehingga tubuh menjadi kaku dan lumpuh untuk sementara.


Bukan berarti “MEREKA” nggak ada. Gue percaya mereka itu ada disekitar kita. Tapi, kita nggak bisa ngelihat sosok mereka. Kita hanya bisa merasakannya aja :D.

Thursday 5 November 2015

Cerita Klasik Pesan Dari Surga




Waktu telah menunjukan pukul 17.00 . Suatu pemandangan yang indah di sisi pantai karena ada nya Sunset. Saat itu gue sedang ditemani teman wanita gue, sebut saja namanya Via (Via adalah mantan gue yang sekarang menjadi Sahabat dekat).  Gue dan Via memang berencana pergi ke pantai untuk melihat sunset, bukan sunset yang membuat indah waktu itu, tapi ini adalah pertemuan terakhir kita karena Via akan berpindah rumah. (korban perceraian ortu)

Disaat gue melihat indahnya Sunset waktu itu, Via berkata “Za, entah kenapa aku punya pikiran tentang kamu yg cocok dengan teman ku”. “huh ?? kok bisa gitu” jawab gue penasaran. Via pun melihat kembali Sunset sambil menutup matanya. gue yg penasaran pun bertanya “emang yg kamu maksud itu siapa ??”. Via tetap melihat Sunset dan tersenyum, “dengan Risma !!” . Risma adalah sahabat dekat Via.

Gue pun hanya bengong sambil kembali melihat Sunset, Via pun berbicara lagi “Za, please ini permintaan ku yg mungkin permintaan terakhir, aku hanya mau kamu mencoba mendekati dia. Tapi jangan sampai suatu saat kamu menyakiti dia tolong”. gue pun mengiyakan permintaan Via.

Waktu sudah semakin malam, sunset pun  telah berlalu menjadi gelap tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Akhir nya kita pulang. Setelah sampai di depan rumah nya Via, gue pamit karena sudah terlalu malam juga. Setibanya dirumah gue makan lalu tiduran di kamar. Sambil memikirkan permintaan yang dikatakan Via.

Gue pun mengambil Handphone, terus membuka BBM dan mengetik nama RISMA. gue sempat bingung mau chat apa, akhirnya gue cuma stalking BBMnya waktu itu. Terlihat PM nya seperti sedang mengalami hubungan yang kurang baik dengan pacarnya. gue biarkan itu dan tidur karena sudah cape
.
Ke esokan harinya gue bangun pagi karena bersiap – siap mengantar Via ke Bandara di Bandung. Di perjalan Via duduk disamping gue. Dia menyandarkan kepalanya ke bahu gue, yg gue kira Via tertidur ternyata tidak. Dia sedang melamun, “kamu kenapa Via, kok dari tadi melamun terus”, “aku terus berfikiran ttg Risma, kasian dia dengan pacarnya yg sekarang, berantem terus”.

Kasian juga melihat Via yang terus – terusan sedih karena Kakak angkatnya atau Risma. Gue sendiri hanya bisa melihat dengan tatapan kosong kedepan.Via terus bersandar di bahu sampai akhirnya tertidur dan turun dengan kepala bersandar di paha gue. Sesekali gue hanya bisa mengusap sisa air mata di pipinya, dan membuka matanya yang tertutup rambut nya.

Via tertidur sampai kita tiba di Bandara, sekitar 5jam dia tertidur. Mungkin perkiraan gue dia tidak tidur semaleman atau tidur sebentar karna masalah itu. Setelah turun dari mobil untuk menuju Bandara, Via memegangi tangan gue sampai kedalam Bandara. Dia Bandara di saat waktunya untuk kita berpisah, Via hanya pesan satu hal “za, tolong ya permintaan aku, aku gak mau kakakku terus – terusan disakiti oleh Bad Boy”. Gue hanya tersenyum dengan mata berkaca – kaca karena gue jg manusia yg sedih ketika berpisah dengan orang yg sangat dekat.

Setelah Via terbang menjauh dari gue. gue belum langsung pulang, gue duduk di kursi Bandara sambil memikirkan permintaan yg disampaikan Via. Gue mengambil Handphone dan mencoba chat dg Risma, sedikit ragu karena mungkin Risma tidak punya respon terlalu baik. Tapi setelah di balas, ternyata dia tidak seperti dugaan gue. Risma ternyata orangnya Open.

Setelah akan pulang dari Bandara, gue mencoba menghibur diri di Kota Bandung. Gue stay sekitar 3 hari 3 malam. Mencoba menghibur diri gue pergi ke Trans Studio, jalan – jalan di kebun binatang, dan mencoba beli oleh – oleh di Mall. Saat akan pulang dari Mall, waktu itu lewat kedai Donat. Ya Risma suka sekali dengan Donat, akhirnya gue beli selusin untuk Risma.

Setelah 3hari, dan malam terakhir gue diBandung, gue tidur agak cepat karena besoknya harus pulang agak pagian biar gak terjebak macet. Besoknya gue otw ke rumah sekitar jam 4 pagi dan tetap terjebak macet. Setelah sampai di rumah waktu itu sekitar jam 14.00, gue kabari Risma untuk ketemuan guna ngasih donat nya. Setelah setuju pada pukul 17.15 waktu itu gue bertatap mata dengan Risma secara langsung, hal pertama yg gue rasakan, dia orang nya asik, open, dan kayaknya bisa bikin nyaman.

Setelah pertemuan dg Risma, malam nya gue berbicara pada diri sendiri. “Risma, kamu orang nya ternyata baik, tak seperti yg gue kira. Di sela – sela lamunan itu, Handphone berbunyi, setelah gue lihat, itu telfon dari Sheli (model pemotretan). “Za maaf ya, minggu depan aku gk bisa ikut pemotretan nih, aku ada acara sama keluarga ku”. Setelah telfon dari Sheli, gue sempat bingung karena pemotretan minggu depan adalah Final 3 besar perlombaan fotografi.

Setelah berfikir lagi, “Risma, iya Risma, dia bagus juga untuk dijadikan model”. Setelah berfikiran seperti itu, gue calling Risma dan membicarakan hal ini “Risma, kamu ada acara minggu depan ?”, “enggak, emang kenapa” jawab Risma.”kamu mau jadi model pemotretan aku, soalnya model aku absen minggu depan”. Risma sempat menolak dan kurang PD menjadi model, tapi akhirnya dia mau dengan syarat baju gue yang carikan.

Hari pemotretan pun tiba, di lokasi pemotretan. Ada hal yg bikin gue sendiri sangat semangat untuk pemotretan waktu itu. Entah karena suasana atau karena apa, yang jelas foto yg dihasilkan cukup memuaskan. “wah fotonya bagus Ris, hebat kamu Ris” puji gue. “hahaha itukan kamu fotografer nya aja yg hebat” jawab dia.

Hasil foto dengan model Risma dan Mood yang sangat baik waktu itu, berbuah manis. Di perlombaan gue berhasil menjadi Juara 2. Prestasi pertama gue, karena bisa menjadi juara 2 dari peserta awal berjumlah 150. Setelah mengetahui ternyata gue juara 2, gue segera hubungi Risma awalnya dia ngerasa bersalah karena hanya mendapat juara 2 bukan juara 1. “ihh maaf maaf gara – gara aku kamu dapet juara 2, maaf ya aku emg tak berbakat”. “its ok, juara 2 dari 150 peserta, suatu prestasi yg bagus”.

Setelah kejadian itu gue semakin dekat dengan Risma. Dan apapun hal yg dilakukan antara gue dan Risma, pasti Via tanyakan. gue ceritakan apa yg terjadi tanpa ada nya kebohongan ke Via lewat BBM. “wahh makin deket aja, makasih ya Za”. Belum sempet gue nge bales, dia langsung ngomong lg“Za, sekali lg aku bilang terimakasih karena kamu udah bisa bikin kakakku terhibur, makasih ya Za. Sekarang aku bisa tenang”. gue kaget dengan kalimat SEKARANG AKU BISA TENANG, “maksud kamu apa bilang begitu”. “hehe enggak sih, umur kan tidak ada yg tau za” jawab via.

Waktu sudah menunjukan jam 23.00 , gue izin tidur dulu ke Via dan mengakhiri chat nya. “ya udah, kamu tidur yg nyenyak ya za, sleep well”. Esok nya seperti biasa bangun pagi, mandi, sarapan, dan bersiap berangkat ke sekolah. Waktu itu gue lupa bawa HP, karena hari itu jadwal nya gue piket.

Waktu sudah menunjukan jam 16.00 , waktunya pulang sekolah. Setelah pulang sekolah, gue langsung tidur. Jam 17.15 gue terbangun, dan menge check HP, betapa kaget nya waktu itu karena ada pesan dari Bapaknya Via “Dek eza, minta doanya ya, Via sedang koma karena kecelakaan pada siang hari tadi. Semoga cepat sembuh” dan setelah gue check pesan dari bbm, Via bbm gue 4x, “za tolong kasih tau bapak aku, aku kecelakaan sekarang ada di tikungan pinontoan, aku tidak punya pulsa sekarang” (tempat dengan banyak tikungan di sisi jurang yg dalamnya sekitar 3meter).

Betapa gue menyalahkan diri gue sendiri, kenapa gue tidak bawa HP waktu itu, pesan BBM masuk jam 08.34 dan bapaknya bilang Via kecelakaan siang hari. Berarti Via terlantar selama beberapa jam tanpa satu orang pun mengetahui nya, andai gue ngasih tau lebih awal, mungkin via sekarang tidak akan koma.



2hari berlalu, gue masih merasa bersalah dengan kejadian itu. Sampai pada suatu malam, ada sms masuk dan itu dari bapaknya Via

Disitu gue nampar pipi gue, gue ngerasa itu mimpi. Gue tampar, gue jedotin ke tembok sampai gue cubit sampai biru tangan gue. Dan ternyata itu bukan mimpi, ya Via telah pergi. Pergi menghadap sang kuasa, pergi dan tak akan pernah kembali. Gue bener – bener ngelayang waktu itu, gue nyalahin diri sendiri karena kejadian 2hari yg lalu hanya gara – gara lupa membawa HP.

Gue harus bangkit. Via gak akan suka ngeliat gue terpuruk disini. Hal pertama yg gue pikirkan setelah sadar dari lamunan adalah gue harus menjalankan permintaan terakhir Via. Walaupun ujung nya ditolak, tapi setidaknya gue udah berusaha untuk meyakinkan Risma.

Besok nya gue ngabari Risma, “Ris, kamu mau percaya atau tidak, ini kenyataannya, Via udah gak ada, Via udah kembali ke sisi tuhan”awalnya dia mengira gue hanya bercanda, dan gue yakinkan sambil mengirimkan Screen Shot sms dari bapaknya, Risma shock “Za, apa iya Via udah gak ada”. Belum lama Risma telah putus dari pacar nya dan sekarang kehilangan adik tercinta nya. Disitu gue tenangin Risma sebisa gue, dan lebih baik nya gue tinggalin dulu Risma sendirian untuk nenangin diri.

Setelah gue dan Risma bangkit dari itu tanpa melupakan apa yg udah dilakuin Via. Demi seringnya gue bertemu dengan Risma, gue ngajak Risma pemotretan dengan system kontrak, 2 minggu sekali pemotretan. Setidaknya itu yg bisa gue lakuin demi sering bertemunya dan menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Risma.

Setelah 7 hari Via meninggal, malam itu sekitar pukul 20.00 gue dapet sms dari bapaknya Via. “nak Reza, bapak dapat pesan dari Via lewat mimpi, entah itu benar atau tidak. Via bilang untuk mencari memori yang ada di bawah tumpukan buku lalu mengirim file yang di memori itu ke dek Eza”. Gue kaget “hah ?? file, file apa pak”. “ntar bapak minta kirim ke teman aja ya, bapak gk ngerti masalah ginian”. Setelah intruksi buat invite pin teman dari bapak Via, akhirnya gue dapet file yg dimaksud Bapak via, yaitu sebuah rekaman (Rekaman ada di bawah)

Disitu gue denger rekaman itu. Setelah gue denger rekaman itu, gue Spicles, gak bisa ngomong apa – apa. Di rekaman itu, Via nyuruh gue nyerahin rekamannya ke Risma setelah gue udah sangat deket dg Risma. Dan setelah gue lihat tanggal pembuatannya itu 1hari sebelum Via meninggal. Ya dimalam itu Via emang sempat sadar dan kita chat tentang apa yg udah gue lakuin ke Risma. Tapi pada akhirnya gak nyangka besoknya Via udah ada di sisi Tuhan.

Waktu demi waktu telah berlalu, sudah 3bulan gue mengenal Risma, dan sudah 1,5 bulan Via ninggalin gue. Gue udah ngerasa sudah saatnya gue ngungkapin apa yg sebenarnya terjadi, apa yg selama ini gue dan Via sembunyikan. Tapi sebelumnya gue ngerasa sudah terlalu dekat dalam arti dekat sebagai sahabat, kemungkinan besar Risma pasti bakal nolak gue.

Dan benar saja, Risma nolak gue dan perkiraan gue yg 100% tepat,”maaf ya za, aku udah nganggep kamu sahabat deket, aku gak mau suatu saat kita hubungan terus berantem terus putus lalu kayak gk kenal aku gak mau kaya gitu”. Karena sudah gue perkirakan sebelumnya, gue bisa mengerti itu.

Tapi inti nya bukan hanya sekedar nembak waktu itu, gue pengen ngeluarin rahasia Via. Yaitu rekamannya dan apa yg udah kita lakukan ttg Risma. “Ris, aku punya rekaman, ini pesan dari Via sebelum dia udah gak ada”. “pesan apa itu??” jawab Risma. Gue ngasih rekaman itu.
Risma berkomentar ttg rekaman itu



“Tapi perasaan suara Via ga kaya gtu deh” ya Risma menjawab kaya gitu. Disitu gue arggghh entah lah, gue bukan emosi karna dia jawab gitu, tapi gue emosi karna gue nganggap Risma sama sekali enggak ngehargain Via.

Gue ngerasa selama ini perjuangan gue dengan Risma hanya untuk dimanfaatkan semata. Padahal gue udah ngerasa suka dengan Risma bukan karena Via, tapi karena diri gue sendiri. Gue juga ngerasa ternyata yang namanya Cinta bisa ngerubah kepribadian asli seseorang. Tergantung kita nya juga ternyata, apakah kita mau dikendalikan cinta, atau kita yang mengendalikan cinta.

Dear Via, maaf aku tak bisa melaksanakan Permintaan mu. Karena aku jg mengerti yang namanya Cinta tidak bisa dipaksakan, walau pun aku sudah berjuang mengorbankan banyak hal. Aku harap kamu bisa tidur dengan tenang melihat kami bahagia dengan cara kami sendiri walau tidak bersatu.

Dear Risma,. Aku sama sekali tidak membenci mu. Tapi aku hanya berpesan pada mu, jika suatu hari nanti ada seorang pria yang mendekati kamu, hargai dia, hargai apa yg dia lakukan dan jika kamu tidak suka, bilang saja, jangan menjadikan dia pelampiasan. Jika dia membantumu, setidak nya ucapkan Terimakasih. Atau jika kamu membuat kesalahan, meminta maaf lah. Jangan terlalu gengsi dan terlalu menjaga image karena kamu perempuan !!!



Rekaman File Via
Disini saya mohon maaf, karena isi Pesan dari Via sepertinya sangat meninggikan diri saya sendiri





Thursday 29 October 2015

Curahan Hati Seorang Wanita

Post ini saya buat dari teman wanita saya yang mencurahkan hati, sungguh mungkin curahan hati ini mewakili setiap wanita didunia ini.

Curahan Hati Wanita Yang Harus Didengar Pria

-          Kami tau bahwa kalian menyayangi kami, kami tahu bahwa kalian lebih suka membuktikan pada kami bahwa kalian menyayangi kami dengan perbuatan daripada perkataan. Tapi kami ingin kalian sesekali mengatakan “Aku Sayang Kamu” saat kalian akan pamit untuk tidur. “Aku Kangen Kamu” saat kita tidak bertemu beberapa hari. Tidak perlu tiap hari, tapi paling tidak seminggu sekali, karena semakin lama kalian menjalin hubungan dengan kamu, kalian makin jarang mengucapkan kata sayang atau rindu.

-          Tolong datanglah tepat waktu, karena ketepatan waktu kalian itu membuktikan bahwa kalian menghargai kami, bahwa kalian tidak ingin kami suntuk menunggu kalian dengan dandanan yang sudah lengkap hingga luntur kembali karena keterlambatan kalian. Maka maklumilah kalau suasana hati kami sangat buruk karena kalian datang terlambat.

-          Kami bisa membeli barang2 yang kami ingingkan dengan uang hasil kerja kami sendiri, tapi kami ingin sesekali kalian membelikan kami barang, walaupun itu hanya sebuat jepit rambut seharga kurang dari 10ribu, tapi kalian membelikannya karena kalian mengingat kami dan ingin membuat kami bahagia, percayalah jepit rambut itu akan kami simpan sampai tidak bisa kami pakai lagi.

-          Saat kalian sedang sedih, susah, lelah, atau karena hari yang kalian lalui tidak berlalu dengan baik, janganlah kalian menanggapi kami dengan marah2, atau memasang muka yang tidak enak, tapi duduklah disamping kami, dan sandarkanlah kepala kalian dibahu kami, tidak perlu berkata apa2 karena sungguh kami tau bahwa kalian hanya ingin melepas lelah dan merasa ada tempat untuk berbagi, bahwa kalian tidaklah sendirian didunia ini, ada kami yang akan selalu mendukung dan menyayangi kalian.


-          Tolong turunkan sedikit nada bicara kalian karena sungguh nada tinggi kalian saat marah akan sangat melukai kami, bentakan2 kalian membuat air mata kami mengalir begitu saja. Kami akan lebih mengerti apa yang kalian bicarakan dan inginkan jika kalian mengatakan sesuatu dengan nada dan suara yang lebih baik. Tolong jangan bentak kami, karena kalian akan terlihat seperti seseorang yang tidak kami kenal.

Friday 16 October 2015

Perbedaan Pria dan Wanita




Bukan rahasia umum bahwa pria dan wanita memiliki banyak perbedaan, baik perbedaan fisik maupun emosional. Perbedaan ini lah yang biasa nya tolak ukur awet nya cinta dalam suatu hubungan.

Komunikasi
Ketika berbicara mengenai komunikasi, wanita terbilang lebih pandai dalam hal ini. Hal ini lantaran dalam otak wanita, lobus frontal (yang bertanggung jawab untuk pemecahan masalah) dan korteks limbik cenderung lebih besar ketimbang laki-laki. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa wanita memberikan keuntungan kepada pria dalam hal komunikasi dan emosional.

Logika
Anda mungkin sering mendengar bahwa pria lebih menggunakan logika ketika terlibat dalam sebuah percakapan. Meski belum ada bukti yang menjelaskan tentang hal ini, namun biasanya sejak kecil pria telah diajarkan untuk tidak terbuka dalam mengungkapkan emosi mereka. Alasannya, hal ini diartikan sebagai kelemahan.

Toleransi rasa sakit
Banyak orang yang percaya bahwa otak pria cenderung memiliki toleransi yang lebih tinggi ketimbang wanita. Sebenarnya, otak wanita juga memiliki toleransi yang tinggi dalam menahan rasa sakit selama proses persalinan. Namun, sejauh ini belum ada bukti bahwa pria bisa menoleransi tingkat rasa sakit yang tinggi.

Aliran darah dan kegiatan otak
Otak wanita terbilang lebih rumit dibanding pria. Hal ini lantaran sebagian besar aliran darah mereka lebih besar di seluruh otak pada waktu tertentu. Pria umumnya merefleksikan memori emosional, menganalisa dan kemudian pindah ke tugas berikutnya. Selama proses ini, mereka mulai memutuskan untuk mengubah arah atau memutuskan sesuatu yang aktif dan tidak berhubungan dengan emosi, bukan menganalisa perasaan mereka. Inilah sebabnya mengapa banyak orang sering menganggap bahwa pria menghindari perasaan mereka daripada wanita atau mereka bergerak terlalu cepat dalam memecahkan masalah.

Beberapa fakta menarik antara wanita dan pria :
-         - Pria membutuhkan waktu 8 detik untuk jatuh cinta kepada wanita, sedangkan wanita butuh waktu 1 minggu untuk jatuh cinta pada pria
-         - Wanita lebih pandai merangkai kata – kata disbanding Pria secara langsung. Tapi Pria lebih pandai merangkai kata – kata melalui media.
-         - Cara berfikir wanita dalam mengambil keputusan lebih terpangaruh oleh emosional, sedangkan pria tidak, pria berfikir secara logika dalam memecahkan masalah.
-        -  Kebanyakan Pria hanya berdandan rapi jika akan ke acara yg benar – benar penting, sedangkan kebanyakan wanita hanya untuk keluar rumah saja bisa nahan 3menit berdandan sebelum benar – benar keluar rumah.

Orang yg mau menerima perbedaan kita, dialah orang yg patut kita pertahankan keberadaanya.



Thursday 15 October 2015

Pesan Untuk Orang Yang Baru Patah Hati

Kepada orang yg baru patah hati, persilakanlah dirimu bersedih. Orang – orang punya pandangan aneh tentang bersedih, seakan – akan bersedih adalah hal yg tabu.



Seakan kamu harus buru – buru tertawa setelah hal buruk menimpa. Tapi tidak, seperti hujan di tepi senja, kamu harus membiarkan setiap sendu yg ada



Setiap kematian butuh peratapan, begitu pun cinta yg telah mati. Maka lakukan lah apa yang orang patah hati lakukan, menangis lah hingga kamu tidak bisa mendengar suara mu sendiri.


Makan coklat sebanyak – banyak nya, mandi air panas hingga jari mu pucat, pergi ke cafee dengan tatapan ranar dan pesanlah sebuah es tes manis, karena kopi mungkin terlalu pahit untuk diminum disaat seperti ini.



Izinkan lah dirimu bersedih, menangislah seakan inilah terakhir kali nya kamu dikecewakan seseorang, menangis lah hingga kamu lupa caranya berharap.


Kepada orang yang baru patah hati, setelah kamu bosan bersedih, inilah saatnya kamu mengangkat dirimu kembali. Ambilah gitar dan mainkan nada nada bahagia, ambil piano dan bermain soneta yang indah.


Atau jika kamu tidak bisa bermain musik, lihatlah dirimu didepan cermin dan bersenandunglah. Lalu bisikan pada dirimu sendiri bahwa “AKU PANTAS UNTUK BAHAGIA”


Memang sih kenangan tentang dirinya kadang menganggu, tapi percayalah semua hal itu pasti akan berlalu. Sama seperti hal lain didunia, semua hal buruk pasti akan pergi.


Hujan pasti akan terganti langit biru, gelap pasti terganti terang, dan luka pasti terganti dengan senyuman dibibirmu.


Kepada orang yg baru patah hati, bersabarlah. Karena disetiap gelap ada cahaya kecil, karena disetiap sakit ada pembelajaran, karena kamu pantas untuk bahagia kembali





Lihat Video Lengkap nya


Source From Raditya Dika